Saturday 20 August 2016

Serial Detektif Indigo (SDI): Pembunuhan “dr.Kemala” (bagian 6)

(cul-de-sac) Kuldesak?


"Ada apa dengan maksudmu itu, apakah Kemala memalsukan kematiannya sendiri?" tanya Arina dengan kaget kepadaku, "hmm katakanlah Kemala itu sedang membentuk sebuah identitas baru untuk sesuatu yang saat ini sedang diyakininya" jawabku dengan hati-hati. Arina berhenti berbicara setelah perbincangan itu, dia mengantarku sampai ke rumah, sebelum Arina pergi ke rumahnya kusempatkan untuk bertanya "dimana sebetulnya kota 'Z' tempat pembunuhan itu terjadi, mungkin aku bisa menggali suatu petunjuk yang mengantarku pada logika darisana?", dengan sedikit cemas Arina menjawab "Magetan..." jawabnya lirih, lalu dia pergi dan aku langsung menuju kamar mandi begitu memasuki rumah, mandi malam dengan air dingin untuk menghilangkan gerah seharian ini.

Malamnya entah kenapa diriku jadi susah tidur, hal ini sebetulnya sudah sering terjadi namun malam ini sebetulnya aku sudah merasa sangat lelah, kulirik jam dinding masih menunjukkan pukul 23.39, "masih terlalu pagi untukmu tidur ya" tanya Kimi yang dengan agak malas kujawab "kamu kok gak balik ke duniamu sih, yang ngurusi kerajaanmu siapa 'yang mulia ratu' Kimi" jawabku dengan nada mengejek, "para dewan dan kakekku menyuruhku untuk tinggal bersamamu, mereka berharap aku belajar darimu" balas Kimi, "belajar apaan, kamu ini jin, masa hidupmu lebih panjang daripada manusia, peradabanmu juga sudah berkembang sebelum manusia diciptakan" Kimi tak membalas lagi. "Kenapa aku jadi kepikiran dengan kasus Kemala sih, kenal aja enggak" gumamku dalam hati, "kamu tahu ada hal yang tidak beres disana, dan kalau hal itu bisa kamu pecahkan bisa sangat menguntungkan hubunganmu dengan Arina manusia perempuan tadi" ujar Kimi yang membuatku serasa kena 'head-shot', sudahlah biar kupikirkan besok saja, rasa kantuk sudah benar-benar datang malam ini.

Esok harinya kurencanakan untuk mencari petunjuk tentang suster bernama Devi Kurnia di internet, perempuan yang berinisial DK tersebut menjadi tersangka utama pelaku pembunuhan terhadap 'Kemala', hingga saat ini keberadaanya masih belum diketahui. Aku memulai pencarianku dari media-media sosial, kutemukan beberapa kecocokan dari foto serta nama namun semuanya berupa akun yang pasif sekali, hingga muncul inisiatif untuk melakukan pencarian berdasar kan foto, kutemukan sebuah akun dengan nama missbloodyheart, nama akun ini langsung menyegarkan ingatanku tentang visi yang kulihat beberapa hari yang lalu, tak ada posting yang berarti di dalam akun ini hingga kutemukan sebuah foto di salah satu album profilnya, sebuah foto yang menggambarkan Devi yang dipeluk dari belakang oleh Kemala dengan, sejenak lalu kucoba menerawang jauh berbekal foto ini.

 Sebuah pemandangan percintaan terlarang terjadi di depan mataku, kulihat Devi dan Kemala sedang berhubungan seperti layaknya sorang kekasih, sesaat kemudian kulihat keadaan berubah menjadi pertengkaran, sesaat kemudian mereka berbaikan kembali. Apakah ini sebuah konflik dengan latar belakang cinta pasangan sejenis? pikirku, lalu situasi yang kulihat berubah lagi, sekarang kudapati Kemala mengambil beberapa botol obat dari ruang farmasi, kubaca dari kemasan di botol itu tertulis 'morphine-sulfate inj.' hmm itu adalah jenis obat bius terlarang, Kemala mengambil cukup banyak obat itu lalu dibawa ke ruangannya, kemudian dia memanggil Devi dan memberinya beberapa botol. Gila! apa maksud dari semua ini, apakah mereka sudah kecanduan obat terlarang sehingga melakukan semua perbuatan ini. Sejauh ini belum kutemukan sebuah motif hingga pada kejadian selanjutnya kumelihat sebuah pertengkaran lagi. 

Di sebuah ruang klinik umum yang sepi Kemala terlihat marah besar pada Devi dia tak segan-segan menampar hingga menjambak rambut suster itu, entah darimana Kemala mendapat kekuatan yang mampu membuat Devi tak kuasa melawan tenaganya yang seperti laki-laki, hingga pada suatu kesempatan Devi berhasil meraih sebuah gunting dan menusukkannya ke arah perut Kemala, sempat terjatuh sejenak lalu Kemala kembali bangkit dan langsung mengeluarkan sebuah suntikan dari sakunya, dengan menahan rasa sakit dia menerjang kearah Devi yang sudah kepayahan, Devi yang sudah tak kuat untuk melawan Kemala masih berusaha menghindari serangan membabi buta yang mungkin saja bisa merenggut nyawanya, Kemala pun berhasil menancapkan suntikan yang entah berisi cairan apa ke dada suster Devi, sekitar 30 detik kemudian mulai terlihat efek dari suntikan tadi tubuh Devi mulai kejang-kejang lalu tak lama kemudian berhenti bergerak. Kemala yang menderita luka tusuk di perutnya lalu meninggalkan tubuh devi yang sudah tak bergerak itu di lantai, dia lalu menuju kamar operasi untuk menjahit luka-lukanya itu. Selesai menjahit lukanya kemala lalu kembali ke ruang klinik dimana tubuh Devi tergeletak, dia lalu membawa tubuh itu dengan bantuan kursi roda, lalu Kemala mengambil 3 botol alkohol berukuran besar dan linggis kemudian membawa tubuh Devi menuju pintu belakang rumah sakit lalu keluar menuju perkebunan tebu. Di tengah kebun tebu Kemala lalu meletakkan tubuh Devi di tanah, semua pakaian yang dikenakan oleh Devi dia lepas lalu dengan sebuah pisau bedah dia menikam tubuh Devi dengan penuh amarah, kemudian diambilnya botol alkohol yang tadi juga dibawanya. Selanjutnya adalah serupa dengan kejadian yang pernah aku lihat beberapa hari yang lalu, Kemala melemparkan korek api yang menyala ke tubuh Devi.........Kemudian Kemala melepaskan bajunya yang bersimbah darah dan meletakkannya tak jauh dari mayat Devi, pakaian Devi ia kenakan sebagai gantinya. Kemala lalu mengambil linggis yang dibawanya dan memukulkannya ke kepala Devi yang terbakar, sadis sekali wanita ini....

Kemala kembali ke rumah sakit untuk membangun alibi bahwa Devi lah yang membunuh dirinya, darah segar yang tadi menetes dari perut Kemala dari ruang klinik umum menuju ruang operasi sengaja digunakan sebagai alibi yang sepertinya digunakan oleh polisi sebagai salah satu bukti yang menguatkan bahwa Devi adalah pelakunya. Kembali di ruang klinik umum Kemala dengan sengaja menjambak sendiri rambutnya hingga tertarik beberapa helai, lalu dibiarkannya jatuh di lantai, kursi roda yang digunakan untuk membawa Devi dan di beberapa bagian ruangan yang rusak akibat pergulatan antara dirinya dengan Devi tadi. Selanjutnya setelah selesai membangun alibi Kemala pergi meninggalkan rumah sakit......

Aku sadar kembali dengan rasa mual di perut melihat peristiwa tadi, kepalaku serasa berputar-putar, "kamu melihat terlalu jauh, tubuhmu jadi merasakan akibatnya, sini aku obati" ujar Kimi yang lalu entah melakukan apa pada tubuhku, punggungku seakan ditiup oleh angin dingin dan sekejap menjadi hangat. "Kamu apain tadi Kim?" tanyaku, "sekedar kuelus-elus saja" jawab Kimi bercanda, "setelah mengetahui semuanya apa yang akan kamu lakukan, menyatukan logika dengan hal gaib itu tidak mudah loh" tanya Kimi, aku tidak menjawabnya karena pertanyaan itu mebuatku berpikir cukup keras, "aku harus membaca novel-novel detektif Kim, ayo ikut membaca bareng biar kamu bisa mempelajari 'logika' para manusia" ajakku pada Kimi.

Kubaca beberapa novel detektif yang tersedia di internet sebagai referensi, Kimi yang ikut membacanya lalu berkata "Alvian coba kau buka tulisan-tulisan yang ditulis oleh kemala", aku tidak tahu apa maksud Kimi, lalu aku teringat akan blog yang pernah aku lihat di laptop Kemala pada waktu itu, "kamu tahu darimana tentang hal ini Kim, kita kan kenal belum lama ini" tanyaku heran, "aku sudah mengikutimu sejak kau lahir pangeran" jawab Kimi singkat, aku jadi semakin bingung dengan perilaku para jin ini.

loveless.blogspot.com, Kubuka alamat blog tersebut. Semua tulisan di blog ini ditulis dalam bahasa Inggris, postingan-postingannya berupa cerpen percintaan berlatar belakang cinta sejenis, kubaca dari posting-posting awal hingga posting terakhir, semua cerita yang tertulis di blog ini adalah kejadian nyata, itulah yang kudapat dari penerawanganku di setiap postingan, dan seperti yang sudah kutebak di postingan terakhir tertulis cerita tragis "pasangan" ini, kekasihnya mengkhianatinya dan memilih untuk menikah dengan lawan jenis, dia lalu bertengkar hebat dan........membunuhnya. Kuperhatikan tanggal posting terakhir ini diterbitkan, ternyata hanya berselang dua hari sejak ditemukannya jasad "Kemala", wanita ini benar-benar seorang psikopat.

Sekarang bagaimana caranya aku bisa membeberkan ini semua, apakah polisi akan percaya begitu saja padaku yang masih berstatus 'pasien sakit mental'?

-Bersambung-


No comments:

Post a Comment